B1, Bandung Barat — Kobaran api perjuangan kembali dinyalakan oleh Laskar Merah Putih (LMP) menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Dengan penuh keberanian dan pengorbanan, LMP mengibarkan bendera Merah Putih raksasa seluas 800 meter persegi di Tebing Gunung Masigit, Kabupaten Bandung Barat. Aksi ini bukan hanya tontonan megah di alam terbuka, tetapi juga simbol nyata bahwa semangat nasionalisme dan persatuan bangsa tidak pernah padam meski dunia terus berubah dan arus globalisasi semakin deras.
Ketua Markas Cabang (MACAB) LMP Kabupaten Bekasi, Eko Triyanto, S.T., menjelaskan bahwa pemilihan tebing gunung sebagai lokasi pengibaran bukan tanpa makna. “Gunung Masigit dengan bebatuan cadasnya yang kokoh melambangkan keteguhan prinsip dan keutuhan negara. Terbentangnya Sang Saka Merah Putih di ketinggian ini menegaskan bahwa meskipun zaman terus berubah, jiwa perjuangan dan semangat kemerdekaan harus tetap berdiri tegak,” ujarnya.
Eko menegaskan, momentum peringatan kemerdekaan harus dijadikan ajang kebangkitan bangsa. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, gotong royong, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai fondasi kebangsaan yang tak lekang oleh waktu.
“Semangat berkebangsaan bukan hanya sekadar simbol, tetapi harus diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Dalam menghadapi derasnya pengaruh global dan budaya asing, kita harus tetap berpegang pada jati diri bangsa Indonesia,” tegasnya.
Secara khusus, ia juga memberikan pesan kepada generasi muda agar lebih bijak menempatkan simbol-simbol nasional pada posisi yang terhormat. “Jangan mengibarkan bendera non-resmi, apalagi bendera fiksi atau budaya pop seperti bendera One Piece saat momen sakral 17 Agustus. Itu bisa mencederai rasa hormat kepada para pahlawan dan mengikis nasionalisme,” tandas Eko.
Dalam kesempatan itu, Eko juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Ketua Umum LMP, H.M. Arsyad Cannu, yang menurutnya telah menjadi teladan dalam menjaga soliditas organisasi serta menggerakkan kader-kader LMP di seluruh Indonesia. “Bagi kami di daerah, sosok Ketua Umum adalah inspirasi. Beliau selalu menekankan pentingnya persatuan, disiplin, dan loyalitas terhadap bangsa dan negara. Semangat itulah yang terus kami bawa dalam setiap langkah perjuangan,” ungkap Eko.
Sebagai bentuk konsistensi perjuangan, Eko menginstruksikan seluruh anggota LMP di berbagai daerah, khususnya di Kabupaten Bekasi, untuk ikut serta dalam upacara HUT RI ke-80 bersama pemerintah daerah, TNI, dan Polri. Kehadiran LMP, menurutnya, bukan hanya simbol kebanggaan organisasi, tetapi juga wujud nyata peran masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan bangsa.
Aksi pengibaran bendera raksasa di Gunung Masigit itu ditutup dengan pekik semangat bersama: “NKRI Harga Mati, Merah Putih Abadi”, yang menggema di tebing tinggi dan menyulut rasa haru serta kebanggaan. Momen ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia, bahwa di era globalisasi dan serbuan informasi digital, semangat nasionalisme dan cinta tanah air harus senantiasa dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar