-->

Iklan

Camat Bojongmangu Pimpinan Upacara Harkitnas, dengan Tema "Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan"

Selasa, 20 Mei 2025, Mei 20, 2025 WIB Last Updated 2025-05-20T05:43:55Z
Upacara hari kebangkitan Nasional ke-117 dilaksanakan di depan kantor kecamatan Bojongmangu, Selasa (20/5)



B1, BOJONGMANGU - Camat Bojongmangu Shobirin memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 dan diikuti oleh aparatur perangkat desa se kecamatan, para Guru dan pelajar yang ada di wilayah kecamatan Bojongmangu, dan unsur TNI Polri, serta tamu undangan yang lainnya, kegiatan upacara dilakukan di halaman kantor kecamatan Bojongmangu, Selasa (20/5/2025). 


Dalam sambutannya Camat Bojongmangu menyampaikan pesan dari Menteri Komunikasi dan digital Republik Indonesia,  tepat di tanggal 20 mei 2025, kita tidak sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. kita sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah. 


"117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan. melalui pendirian budi utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing; bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri," ungkapnya.  




Lanjutnya, namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman ini, zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih.



Kita hidup di zaman ketika batas-batas geografis semakin kabur, dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan. di tengah arus besar itu, indonesia tidak berdiri terombang-ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton." Tandasnya.


Pilihan ini bukan tanpa landasan. sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar kita dalam menghadapi dunia:


Di tengah polarisasi dunia, indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner - bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak. prinsip inilah yang menjadikan indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional.


 kehadiran kita di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga untuk membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama. di tengah dunia yang terus menghadapi ketidakpastian, indonesia tampil sebagai mitra dialog yang mampu menjembatani kepentingan.  


semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan nasional di dalam negeri. indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata." Pungkasnya. (Rls)




Komentar

Tampilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar