-->

Iklan

Warga Perumahan Taman Aster Menolak Pembangunan Perumahan, Berharap KDM Turun Tangan.

Sabtu, 18 Oktober 2025, Oktober 18, 2025 WIB Last Updated 2025-10-18T03:44:01Z


B1, ‎Bekasi - Ratusan warga perumahan Taman Aster, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa menolak pembangunan perumahan, pada, Jumat 17 Oktober 2025. pasalnya proyek tersebut tidak memiliki akses jalan.

‎Dalam pantauan media, sekitar pukul 13.30 WIB aksi penolakan di depan gerbang pintu masuk perumahan, dalam aksinya, warga membawa spanduk yang berisi tuliskan "Kang Dedi Mulyadi Tolong Stop Pembangunan Perumahan" dan juga "Kendaraan Proyek Perumahan Ciputra Dilarang Masuk Kawasan Taman Aster".

‎Salah satu warga masa aksi bernama Budiarta ke pada wartawan mengatakan, aksi ini hanya spontanitas, bergerak masyarakat kerena Pak Gubernur Jawa Barat, akan melintas ke jalan tersebut.

‎"Masyarakat meminta pak Gubernur KDM ikut membantu menengahi persoalan permasalahan ini, karena kami menolak akses jalan kami digunakan oleh perumahan jalan baru,"ujar Budiarta 

‎Lanjut Budiarta menurutnya proyek pembangunan perumahan Ciputra tersebut tidak memiliki akses jalan yang akan memperparah kemacetan dan banjir.

‎"Warga Taman Aster ini dulu beli rumah disini tidak ada plening jalan yang sama di gunakan perumahan yang lebih besar, karena sehari-hari kita tau setiap harinya macet, apalagi akses jalan yang sempit ini nanti digunakan sekelas perumahan Ciputra yang luar biasa besar tentu akan makin parah macetnya,"kata Budiarta 

‎Ditempat yang sama ketua RW 07 Perumahan Taman Aster, Jauhari mengatakan, pihak pengembang proyek pembangunan perumahan Ciputra belum berkordinasi atau berdialog dengan tokoh dan warga setempat, sehingga adanya penolakan terhadap pembangunan perumahan tersebut.

‎"Dari awal pembangunan sampai sekarang ini pihak pengembang proyek pembangunan perumahan Ciputra ini belum pernah berdialog dengan tokoh dan warga," Kata Ketua RW perumahan Taman Aster Jauhari di lokasi aksi.

‎Juhari juga menyampaikan bahwa warganya khawatir pembangunan proyek perumahan tersebut dapat menggangu akses jalan dan merusak lingkungan, tak hanya itu, warga juga menilai proyek tersebut beresiko menyebabkan banjir saat musim hujan tiba.

‎Warga mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar, apabila pembangunan tetap dilanjutkan tanpa adanya kepastian dan penjelasan resmi dari pihak pengembang dan pemerintah setempat. (Ykb)

Komentar

Tampilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar