B1, BEKASI – Desa Bojongmangu, Kecamatan Bojongmangu, melakukan program reboisasi atau penanaman kembali pohon di lahan-lahan tidur milik warga dan bekas lahan galian. Program ini didukung oleh PT Berkah Rahayu Sadaya (Baraya) dengan menyiapkan bibit pohon, pupuk, dan alat berat untuk pengolahan tanah.
Kepala Desa Bojongmangu, Ibut Jari, mengatakan bahwa reboisasi tidak hanya menyasar bekas lahan galian saja, tetapi lebih banyak meliputi tanah-tanah tandus dan tanah tidur yang tidak digarap warga maupun pemiliknya.
“Kami meminta izin kepada semua pemilik tanah untuk mengolah dan menanami kembali lahannya,” ujar Ibut Jari, Sabtu (14/6/2025).
Ia menambahkan, selain bekas galian, semua lahan yang tidak dimanfaatkan akan ditanami pohon, termasuk pohon buah seperti mangga yang sudah disediakan PT Baraya. Dua unit alat berat jondir telah disiapkan untuk membantu proses pengolahan tanah.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Pemerintah Kecamatan Bojongmangu. Kasubag Umum dan Kepegawaian Agus Saprudin menyatakan,
“Kami mendukung gerakan penghijauan untuk mengembalikan fungsi lahan kosong dan bekas galian,” ucapnya.
Direktur PT Berkah Rahayu Sadaya, Ridwan, menyebut bahwa keterlibatan perusahaan dalam program reboisasi ini juga bagian dari kewajiban reklamasi pasca penggalian tanah yang dilakukan dengan izin resmi.
“Program ini membantu proses reklamasi secara bertahap, tidak menunggu pekerjaan selesai baru dilakukan penanaman pohon,” jelas Ridwan.
PT Baraya menyiapkan sekitar 8.000 pohon yang akan ditanam di lahan seluas 20 hektare, dengan target pelaksanaan mulai Juli 2025. Selain penyediaan bibit, perusahaan juga kemungkinan memberikan bantuan biaya operasional reboisasi.
“Pohon yang ditanam adalah pohon buah, sesuai keinginan masyarakat. Kami sudah menyerahkan simbolis 500 bibit pohon mangga sebagai awal,” pungkas Ridwan.
Program reboisasi ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi lingkungan di Desa Bojongmangu sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi warga setempat. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar